Terimakasih untuk setiap orang yang berhasil membuat saya iri, terimakasih untuk setiap orang yang
berhasil membuat saya sadar bahwa iri hati itu tidak baik, terimakasih untuk
setiap orang yang selalu mempersiapkan telinga mendengar keluhan dan terimakasih
banyak untuk setiap orang yang selalu mendukung serta memberi keyakinan bahwa
setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan yang dibungkus dalam satu
paket.
Ada banyak pelajaran yang bisa didapat dari hidup. Bahkan
sangat banyak.
Saya ingin sedikit bercerita tentang keadaan yang sempat
membuat saya mengeluh tapi kemudian tersadar bahwa mengeluh tidaklah baik.
Saya adalah seorang stalker. Ya, saya sering “menguntit” akun
sosial media banyak orang lalu kemudian melakukan perbandingan dengan mereka.
Melakukan perbandingan
bukanlah suatu larangan. Dia akan menjadi baik ketika engkau menjadikannya
tolak ukur untuk melangkah.
Anda tahu? Ketika saya melakukan perbandingan, saya down.
Ada banyak pertanyaan yang mulai menyerang berbagai sisi di otak saya. Mengapa
dia lebih cantik? Mengapa dia lebih pintar? Mengapa dia lebih stylish, mengapa
kehidupan rohaninya lebih bagus? Mengapa dia lebih disenangi banyak orang? Mengapa
bla.bla.bla? Mengganggu! Sangat
menganggu!
Kemudian saya berpikir, apa yang harus ku lakukan untuk menjadi
sama seperti dia/mereka? “Da saya mah apa
atuh”, cik orang sunda mah kitu XD
Saya selalu merasa kecil, tidak ada apa-apanya bahkan di
suatu keadaan saya merasa tidak berharga. Saya merasa tidak pantas berteman
dengan orang lain, saya ingin menjauh saja. Itu kata hati setelah melakukan
perbandingan.
Lalu setelah itu perasaan saya mulai berantakan, otak mulai
memikirkan setiap kelemahan yang saya miliki dan kemudian melakukan
perbandingan lagi. Duduk diam, berpikir dan melakukan perbandingan lagi. Tidur,
berpikir dan melakukan perbandingan. Semuanya diakhiri dengan memperbandingkan
kelemahan yang saya punya dengan kelebihan orang lain. Bahkan ketika berkomunikasi
dengan-Nya pun, saya masih melakukan perbandingan. Bodoh? Iya, tepat sekali.
Untuk apa melakukan perbandingan kelebihan yang orang lain punya dengan
kekurangan yang kita punya? Tidak akan mendapat titik temu, yang ada anda malah
semakin down dan kemudian frustasi (dampak paling buruk). Memang, saya akui bahwa
hal semacam ini hanya akan dialami oleh orang-orang yang tidak pandai bersyukur
termasuk saya. Butuh proses untuk menyadari bahwa “saya diciptakan oleh Sang
Pencipta dengan keunikan tersendiri, dengan kelebihan tersendiri, dengan
kekurangan tersendiri dan dengan segala sesuatu yang berbeda dengan yang orang
lain punya”.
Hei ingat, kamu
mempunyai keunikan tersendiri. Tidak akan pernah sama dengan orang lain. Bahkan
di dalam kekurangan yang KELIHATANNYA SAMA pun, perbedaan itu tetap terselip.
Pandai-pandailah
bersyukur dengan apa yang ada sekarang, pandai-pandailah menikmati apa yang
sedang dikerjakan sekarang dan pandai-pandailah melakukan perbandingan. Lakukan
perbandingan dengan bijak maka kamu akan tahu rasanya hidup yang tidak hanya
sekedar hidup (If you know what I mean)
Best Regards,
Fitri Agustiani Waruwu
cantik2 tulisan nya kak:)
BalasHapus