Selasa, 26 Agustus 2014

Ini Tentang Perbandingan

Terimakasih untuk setiap orang yang berhasil membuat saya iri, terimakasih untuk setiap orang yang berhasil membuat saya sadar bahwa iri hati itu tidak baik, terimakasih untuk setiap orang yang selalu mempersiapkan telinga mendengar keluhan dan terimakasih banyak untuk setiap orang yang selalu mendukung serta memberi keyakinan bahwa setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan yang dibungkus dalam satu paket.
Ada banyak pelajaran yang bisa didapat dari hidup. Bahkan sangat banyak.
Saya ingin sedikit bercerita tentang keadaan yang sempat membuat saya mengeluh tapi kemudian tersadar bahwa mengeluh tidaklah baik.

Saya adalah seorang stalker. Ya, saya sering “menguntit” akun sosial media banyak orang lalu kemudian melakukan perbandingan dengan mereka. 

Melakukan perbandingan bukanlah suatu larangan. Dia akan menjadi baik ketika engkau menjadikannya tolak ukur untuk melangkah.

Anda tahu? Ketika saya melakukan perbandingan, saya down. Ada banyak pertanyaan yang mulai menyerang berbagai sisi di otak saya. Mengapa dia lebih cantik? Mengapa dia lebih pintar? Mengapa dia lebih stylish, mengapa kehidupan rohaninya lebih bagus? Mengapa dia lebih disenangi banyak orang? Mengapa bla.bla.bla? Mengganggu! Sangat menganggu!
Kemudian saya berpikir, apa yang harus ku lakukan untuk menjadi sama seperti dia/mereka? “Da saya mah apa atuh”, cik orang sunda mah kitu XD

Saya selalu merasa kecil, tidak ada apa-apanya bahkan di suatu keadaan saya merasa tidak berharga. Saya merasa tidak pantas berteman dengan orang lain, saya ingin menjauh saja. Itu kata hati setelah melakukan perbandingan.
Lalu setelah itu perasaan saya mulai berantakan, otak mulai memikirkan setiap kelemahan yang saya miliki dan kemudian melakukan perbandingan lagi. Duduk diam, berpikir dan melakukan perbandingan lagi. Tidur, berpikir dan melakukan perbandingan. Semuanya diakhiri dengan memperbandingkan kelemahan yang saya punya dengan kelebihan orang lain. Bahkan ketika berkomunikasi dengan-Nya pun, saya masih melakukan perbandingan. Bodoh? Iya, tepat sekali. Untuk apa melakukan perbandingan kelebihan yang orang lain punya dengan kekurangan yang kita punya? Tidak akan mendapat titik temu, yang ada anda malah semakin down dan kemudian frustasi (dampak paling buruk). Memang, saya akui bahwa hal semacam ini hanya akan dialami oleh orang-orang yang tidak pandai bersyukur termasuk saya. Butuh proses untuk menyadari bahwa “saya diciptakan oleh Sang Pencipta dengan keunikan tersendiri, dengan kelebihan tersendiri, dengan kekurangan tersendiri dan dengan segala sesuatu yang berbeda dengan yang orang lain punya”.

Hei ingat, kamu mempunyai keunikan tersendiri. Tidak akan pernah sama dengan orang lain. Bahkan di dalam kekurangan yang KELIHATANNYA SAMA pun, perbedaan itu tetap terselip.
Pandai-pandailah bersyukur dengan apa yang ada sekarang, pandai-pandailah menikmati apa yang sedang dikerjakan sekarang dan pandai-pandailah melakukan perbandingan. Lakukan perbandingan dengan bijak maka kamu akan tahu rasanya hidup yang tidak hanya sekedar hidup (If you know what I mean)

Best Regards,


Fitri Agustiani Waruwu

1 komentar: