Senin, 15 September 2014

Kadang Terlihat Lucu Jika Dibayangkan (Tulisan Lama)



“Kadang terlihat lucu jika dibayangkan. Waktu yang sekitar dua tahun ku kira sudah cukup untuk menghancurkan rasa itu. Ternyata aku salah. Dia masih tetap menempel di sana. Tidak hilang sama sekali hanya tertutupi oleh rasa lain yang sesaat lebih besar dari dia”

Perasaan semacam tulisan di atas pasti pernah dialami oleh setiap kita. Jika belum, berarti........*oke, jawab masing-masing di dalam hati* 

            Aku yang selama ini mengagumi sesosok laki-laki itu sekarang berubah menjadi mencintainya. Entah aku yang terlalu bodoh mempertahankan rasa ini atau perasaan ini yang terlalu besar untuk dikalahkan olehku. Memang benar, kadang terlihat lucu jika dibayangkan. Mungkin dia “hanya” menganggapku seorang teman tapi aku menganggapnya lebih dari itu. Lebih kurang dua tahun kami sudah bersama dan Tuhan bekerja selama itu. Dia melakukan berbagai cara untuk menghadirkan cinta di hatiku dan entah bagaimana dengan hatinya. Aku tidak terlalu berharap dia membalas rasaku karena dekat dengannya saja aku sudah merasa damai. Inilah yang disebut dengan cinta dalam hati *oke, ini lebay*
Sampai sekarang aku tidak tahu kekuatan apa yang ada di dalamku sehingga membuat aku kuat melihat dia bersama wanita lain yang lebih dari aku. Segalanya lebih dari aku. Dan apa kalian tahu, aku suka membandingkan diriku dengan gadis itu tapi tetap saja perbandingannya sangat jauh. Pantas saja dia (laki-laki itu) dengan mudahnya jatuh hati~
            Dulu aku sempat bercerita banyak dengan lelaki berambut coklat itu. Ada banyak cerita mulai dari keluarganya, teman-temannya, sampai kepada gadis berambut setengah bahu yang sudah memikat hatinya. Satu pertanyaan saja, bagaimana perasaanmu ketika orang yang kau sayangi malah bercerita tentang orang yang disayanginya kepadamu ? Sakit bukan ? Itu yang ku rasakan. Dengan riangnya dia bercerita, kata per kata dia ucapkan dengan penuh makna dan aku mendengarkannya tanpa memperlihatkan perasaanku yang sesungguhnya. Bahagia! Ya dia sangat bahagia ketika menceritakan gadis itu. Matanya mengisyaratkan hal-hal yang tidak bisa dia ungkapkan dengan berbicara. Satu hal yang sempat membuat aku terkejut ketika dia mengatakan bahwa gadis itu merupakan satu-satunya orang yang paling mengerti dia, yang selalu memberinya semangat dan selalu ada di saat dia butuh. Lalu selama ini yang ku lakukan terhadapnya apa ? Kadang terlihat lucu jika dibayangkan. Ketika dia mengatakan itu, aku sampai menganggap bahwa aku ini hanya sebuah radio rusak yang selalu mengeluarkan bunyi tidak beraturan dan sangat tidak bermakna! Tapi mau bagaimana lagi, mungkin aku memang ditakdirkan untuk menjadi seseorang yang hanya siap menerima dia ketika dia butuh saja.     
            Banyak hal yang tidak ku mengerti mengenai perasaan. Aku bingung! Selama ini aku mencoba memahami setiap detail dari perasaan yang muncul tapi toh tetap tidak bisa ku mengerti apalagi memahami cinta yang tak berbalas. Aku percaya bahwa orang-orang yang mengalami hal yang sama denganku tidak akan bisa mendeskripsikan betapa sakitnya cinta yang tak berbalas itu. Hanya bisa mengagumi tapi tidak akan bisa memilikinya, hanya bisa menatap rambut coklatnya tapi tidak akan bisa mengacak-ngacaknya, hanya bisa melihat dia menangis tapi tidak bisa memeluknya, menenangkannya. Ya, banyak hal yang tidak akan bisa ku lakukan terhadapnya. Selama ini aku mencoba menerima kenyataan bahwa cinta itu tidak harus memiliki tapi sisi lain dariku memberontak! Dia tidak menerima bahwa lelaki itu sudah dimiliki oleh wanita lain dan harus memberikan semua perhatian kepada wanita tersebut. Jujur saja, aku cemburu.
            Saat ini yang bisa ku lakukan hanyalah berdoa untuknya dan ikhlas dengan semua pilihannya. Sekali lagi, hidup itu adalah pilihan dan pilihan membutuhkan proses sebelumnya serta tanggungjawab sesudahnya. Jadi aku akan terus mencoba menerima fakta bahwa dia telah bersama wanita lain dan dia bahagia. Kawan, aku sangat menghargai proses yang dilaluinya untuk mendapatkan wanita itu tapi aku akan lebih menghargai lagi ketika dia bertanggungjawab akan pilihannya dan menjalani setiap konsekuensi yang dia tanggung karena pilihannya tersebut. Memang benar, sakit ini tak akan kunjung usai ketika aku tetap melihat dia bergandengan tangan dengan wanita itu. Tapi tenang, waktu yang kurang lebih dua tahun sudah membuat aku terbiasa dengan keadaan ini. Harapanku, semoga bahagia terus melingkupi hidupnya dan pilihannya. Jangan ada tangis di wajahnya karena akan sangat sakit ketika melihat orang yang disayang mengeluarkan air mata dan yah, semua yang terbaik hanya untuknya (amin).

Catatan : Saya tidak bermaksud menyindir siapapun, hanya terinspirasi dari kisah beberapa orang (Terimakasih teman-teman yang telah bersedia berbagi pengalaman). Saya sudah berusaha mengemasnya dengan baik sehingga harapannya, semoga tulisan ini bisa bermanfaat ya setidaknya menimbulkan senyum di wajahmu *amin*

MAAPIN YA KALAU AGAK ALAY, INI TULISAN LAMA YANG BARU DITERBITKAN *HAHAHA*

2 komentar: