“Kadang terlihat
lucu jika dibayangkan. Waktu yang sekitar dua tahun ku kira sudah cukup
untuk menghancurkan rasa itu. Ternyata aku salah. Dia masih tetap menempel di
sana. Tidak hilang sama sekali hanya tertutupi oleh rasa lain yang sesaat lebih
besar dari dia”
Perasaan semacam
tulisan di atas pasti pernah dialami oleh setiap kita. Jika belum,
berarti........*oke, jawab masing-masing di dalam hati*
Aku yang selama ini mengagumi
sesosok laki-laki itu sekarang berubah menjadi mencintainya. Entah aku yang
terlalu bodoh mempertahankan rasa ini atau perasaan ini yang terlalu besar
untuk dikalahkan olehku. Memang benar, kadang terlihat lucu jika dibayangkan.
Mungkin dia “hanya” menganggapku seorang teman tapi aku menganggapnya lebih
dari itu. Lebih kurang dua tahun kami sudah bersama dan Tuhan bekerja
selama itu. Dia melakukan berbagai cara untuk menghadirkan cinta di hatiku dan
entah bagaimana dengan hatinya. Aku tidak terlalu berharap dia membalas rasaku
karena dekat dengannya saja aku sudah merasa damai. Inilah yang disebut dengan
cinta dalam hati *oke, ini lebay*
Sampai sekarang aku tidak tahu kekuatan apa yang ada di dalamku sehingga membuat aku kuat melihat dia bersama wanita lain yang lebih dari aku. Segalanya lebih dari aku. Dan apa kalian tahu, aku suka membandingkan diriku dengan gadis itu tapi tetap saja perbandingannya sangat jauh. Pantas saja dia (laki-laki itu) dengan mudahnya jatuh hati~
Sampai sekarang aku tidak tahu kekuatan apa yang ada di dalamku sehingga membuat aku kuat melihat dia bersama wanita lain yang lebih dari aku. Segalanya lebih dari aku. Dan apa kalian tahu, aku suka membandingkan diriku dengan gadis itu tapi tetap saja perbandingannya sangat jauh. Pantas saja dia (laki-laki itu) dengan mudahnya jatuh hati~
Dulu aku sempat bercerita banyak
dengan lelaki berambut coklat itu. Ada banyak cerita mulai dari keluarganya,
teman-temannya, sampai kepada gadis berambut setengah bahu yang sudah memikat
hatinya. Satu pertanyaan saja, bagaimana perasaanmu ketika orang yang kau
sayangi malah bercerita tentang orang yang disayanginya kepadamu ? Sakit bukan
? Itu yang ku rasakan. Dengan riangnya dia bercerita, kata per kata dia ucapkan
dengan penuh makna dan aku mendengarkannya tanpa memperlihatkan perasaanku yang
sesungguhnya. Bahagia! Ya dia sangat bahagia ketika menceritakan gadis itu.
Matanya mengisyaratkan hal-hal yang tidak bisa dia ungkapkan dengan berbicara.
Satu hal yang sempat membuat aku terkejut ketika dia mengatakan bahwa gadis itu
merupakan satu-satunya orang yang paling mengerti dia, yang selalu memberinya
semangat dan selalu ada di saat dia butuh. Lalu selama ini yang ku lakukan
terhadapnya apa ? Kadang terlihat lucu jika dibayangkan. Ketika dia mengatakan
itu, aku sampai menganggap bahwa aku ini hanya sebuah radio rusak yang selalu
mengeluarkan bunyi tidak beraturan dan sangat tidak bermakna! Tapi mau
bagaimana lagi, mungkin aku memang ditakdirkan untuk menjadi seseorang yang
hanya siap menerima dia ketika dia butuh saja.
Banyak hal yang tidak ku mengerti
mengenai perasaan. Aku bingung! Selama ini aku mencoba memahami setiap detail
dari perasaan yang muncul tapi toh tetap tidak bisa ku mengerti apalagi
memahami cinta yang tak berbalas. Aku percaya bahwa orang-orang yang mengalami
hal yang sama denganku tidak akan bisa mendeskripsikan betapa sakitnya cinta
yang tak berbalas itu. Hanya bisa mengagumi tapi tidak akan bisa memilikinya, hanya
bisa menatap rambut coklatnya tapi tidak akan bisa mengacak-ngacaknya, hanya
bisa melihat dia menangis tapi tidak bisa memeluknya, menenangkannya. Ya,
banyak hal yang tidak akan bisa ku lakukan terhadapnya. Selama ini aku mencoba
menerima kenyataan bahwa cinta itu tidak harus memiliki tapi sisi lain dariku
memberontak! Dia tidak menerima bahwa lelaki itu sudah dimiliki oleh wanita
lain dan harus memberikan semua perhatian kepada wanita tersebut. Jujur saja,
aku cemburu.
Saat ini yang bisa ku lakukan
hanyalah berdoa untuknya dan ikhlas dengan semua pilihannya. Sekali lagi, hidup
itu adalah pilihan dan pilihan membutuhkan proses sebelumnya serta
tanggungjawab sesudahnya. Jadi aku akan terus mencoba menerima fakta bahwa dia
telah bersama wanita lain dan dia bahagia. Kawan, aku sangat menghargai proses
yang dilaluinya untuk mendapatkan wanita itu tapi aku akan lebih menghargai
lagi ketika dia bertanggungjawab akan pilihannya dan menjalani setiap
konsekuensi yang dia tanggung karena pilihannya tersebut. Memang benar, sakit
ini tak akan kunjung usai ketika aku tetap melihat dia bergandengan tangan
dengan wanita itu. Tapi tenang, waktu yang kurang lebih dua tahun sudah
membuat aku terbiasa dengan keadaan ini. Harapanku, semoga bahagia terus
melingkupi hidupnya dan pilihannya. Jangan ada tangis di wajahnya karena akan
sangat sakit ketika melihat orang yang disayang mengeluarkan air mata dan yah,
semua yang terbaik hanya untuknya (amin).
Catatan : Saya tidak
bermaksud menyindir siapapun, hanya terinspirasi dari kisah beberapa orang
(Terimakasih teman-teman yang telah bersedia berbagi pengalaman). Saya sudah
berusaha mengemasnya dengan baik sehingga harapannya, semoga tulisan ini bisa
bermanfaat ya setidaknya menimbulkan senyum di wajahmu *amin*
MAAPIN YA KALAU AGAK ALAY, INI TULISAN LAMA YANG BARU
DITERBITKAN *HAHAHA*