Selasa, 12 November 2013

Bukan Bully-an dek tapi Pendidikan! Camkan!



#Now Playing : suara terompet lapangan futsal
#Suasana : sangat geram!

Sore ini pukul 17.18 WIB, saya mulai mengetik kata per kata di halaman kosong ini sambil berpikir catatan apa yang akan tercipta nantinya~

#Oh, saya mendapat ilham!
Tak sengaja membaca blog seseorang, saya sangat merasa tersindir dengan setiap kata yang tertera di halaman blognya.

Mengapa?
Karena itu berhubungan dengan kegiatan yang saya lakukan. Apa perlu dijelaskan lagi?

Jujur, saya bingung dengan pola pikir orang yang seperti itu. Beberapa kali dikatakan bahwa Organisasi kami bergerak di dalam bidang kemanusiaan bukan untuk melatih anda semua menjadi seorang TNI atau sejenisnya. Latihan fisik yang diberikan pun ada maksud dan tujuannya. Merayap? Tujuannya supaya anda bisa mengangkat korban jika suatu saat anda diperhadapkan dengan keadaan yang tidak mengenakkan, misalnya pohon tumbang. Jalan jongkok? Juga berguna ketika kalian menghadapi medan yang tidak memungkinkan kalian untuk berjalan. Semua ada maksudnya, dek! *mulai geram*
Kalau anda menganggap semua ini adalah bully-an, silahkan keluar dan jangan pernah melirik Organisasi kami lagi. Karena anggota mana yang senang ketika organisasinya dicela dan dicap sebagai organisasi yang memfokuskan kepada bully-an namun tidak pada pendidikan. Itu penghinaan! Bukan bermaksud memuja tapi ini memang benar dan jika ditanya kepada setiap anggota organisasi, mereka pun akan merasakan hal yang sama ketika diperlakukan demikian. 

Ada lagi yang membuat saya semakin geram yaitu ketika anda mengatakan bahwa “orang berkualitas pun tak selalu diciptakan dengan proses yang menguras tenaga”

Anda salah! Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini membutuhkan proses yang pada akhirnya akan membentuk hal yang luar biasa dan itu membutuhkan tenaga ekstra. Jika anda pernah mendengar analogi pedang yang ditempah, mungkin anda akan paham bagaimana sulitnya menjadi sesuatu yang berkualitas.
Bukan bermaksud menyindir anda, tapi sepertinya anda akan paham jika kita membahasnya di dunia maya. Karena bertatap muka secara langsung sudah terlalu mainstream (sepertinya).

PANTANG TUGAS TAK TUNTAS!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar